Kopi Pagi: Mematut Diri Esok Songsong 2025

Tidak dapat dipungkiri, serangkaian peristiwa telah terjadi baik di bidang politik, hukum, keamanan, ekonomi, maupun sosial dan budaya.

Wanita memiliki kekuatan hebat yang dapat meruntuhkan dunia. Ini bukan retorika belaka, tetapi fakta adanya karena tak sedikit orang-orang hebat di dunia jatuh dari tahta akibat wanita.

Bersama membangun bangsa bukan sebatas slogan, bukan pula berupa impian.Aksi nyata menjadi tuntutan dalam setiap gerak langkah menuju Indonesia Maju.

Akhir tahun 2024 ini hendaknya menjadi momen tepat mengakhiri beragam konflik politik, utamanya konflik dalam menyikapi hasil pilkada serentak yang mulai menggeliat.

Demokrasi kita demokrasi menang dan kalah, bukan demokrasi ‘menang-menangan’ atau asal menang .

Ikut kompetisi untuk menang itu adalah tujuan. Tetapi kemenangan akan semakin berarti, jika dibarengi dengan sikap rendah hati, bukan tinggi hati.

Merajut kembali kerukunan dengan membangun simpati, bukan antipati, menjadi kebutuhan pasca-Pilkada.

Pilkada serentak telah usai, pemenang kontestasi akan diumumkan oleh KPU mulai pekan ini. Merajut kembali kerukunan dengan membangun simpati, bukan antipati, menjadi kebutuhan pasca-Pilkada.

Yang menang jangan pula merendahkan yang kalah, justru sebaiknya menghargai. Itulah perlunya saling menghargai dan menghormati dalam pesta demokrasi.

Kopi pagi kali ini akan mengulas perihak rakyat Indonesia akan memilih kepala daerahnya masing-masing, baik sebagai gubernur maupun bupati atau wali kota beserta wakilnya

Rasa optimisme dan keyakinan publik atas kepemimpinan Presiden Prabowo, hendaknya tak cukup dirawat, dijaga, tetapi sedapat mungkin semakin ditingkatkan.

Itulah sebabnya, sering dikatakan dendam politik tidaklah etik. Perseteruan masa lalu, yang sudah kita lewati hendaknya diakhiri.

Komitmen kebangsaan tak sebatas di atas kertas. Tak cukup slogan dan ucapan penuh retorika tanpa aksi nyata.

Patut kiranya merenung diri jika sesekali mencuat pertanyaan dari sejumlah kalangan tentang sejauh mana komitmen kebangsaan kita? .

Sering dikatakan oposisi dalam sebuah pemerintahan adalah keniscayaan.Oposisi acap disebut sebagai kekuatan penyeimbang dalam membangun sebuah pemerintahan, siapa pun presidennya.

Kebersamaan akan semakin menjadi lebih baik dan memberi nilai tambah, jika dilandasi dengan kesetaraan, tanpa prasangka dan curiga, tidak pula saling cela.

Mari bersama membangun negeri dengan menyingkirkan segala bentuk permusuhan, perpecahan, keterbelahan dan pertengkaran yang berkepanjangan.

Menyatukan Indonesia yang terdiri dari 1.340 suku bangsa menjadi satu bangsa, yakni Bangsa Indonesia dan menyatukan Indonesia yang memiliki 718 bahasa menjadi satu bahasa persatuan, Bahasa Indonesia

Tak hanya persoalan ekonomi dalam negeri yang harus banyak dibenahi, juga penguatan hak asasi dan kehidupan demokrasi, swasembada pangan dan energi, serta pemberantasan korupsi.

Pesta rakyat yang digelar berbarengan dengan pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka, sebagai gambaran adanya suka cita menyambut pemerintahan baru.